
Prabowo Revisi Target Ekonomi 2025
smart-money.co – Presiden Prabowo Subianto merevisi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, menurunkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3% dan menetapkan kurs rupiah Rp 16.000-16.900 per USD. Oleh karena itu, revisi ini tertuang dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2025, berlaku sejak 30 Juni 2025. Artikel ini merangkum perubahan asumsi makro, perbandingan dengan Perpres 109/2024, dan dampaknya, berdasarkan detikFinance per 17 September 2025, 10:17 WIB.
Latar Belakang Revisi RKP 2025
Prabowo memperbarui RKP 2025 melalui Perpres 79/2025 untuk menyesuaikan dengan UU APBN 2025. Selain itu, ia fokus pada asumsi makro seperti pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah. Dengan demikian, Prabowo Revisi Target Ekonomi 2025 mencerminkan pendekatan realistis dalam menghadapi dinamika global. Misalnya, revisi ini responsif terhadap volatilitas ekonomi dunia.
Perubahan Asumsi Makro dalam RKP 2025
Perpres 109/2024 sebelumnya tetapkan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6% dan kurs Rp 15.300-15.900 per USD. Kini, Prabowo tetapkan target 5,3% dan kurs Rp 16.000-16.900 per USD. Untuk itu, revisi ini akomodasi pelemahan rupiah dan proyeksi pertumbuhan yang lebih konservatif. Dengan kata lain, pemerintah prioritaskan stabilitas makro.
Berikut asumsi makro terbaru:
- Inflasi: Pemerintah jaga inflasi pada 2,5 ± 1% (yoy).
- Nilai Tukar Rupiah: Rp 16.000-16.900 per USD.
- Cadangan Devisa: Capai US$ 162,40 miliar atau 6,4 bulan impor.
- Neraca Transaksi Berjalan: Surplus 0,78% PDB.
- PDB Industri Pengolahan: Kontribusi 20,8%.
- Rasio PDB Pariwisata: 4,2-4,3%.
- Devisa Pariwisata: US$ 17,10-18,30 miliar.
- Pendapatan Negara: 12,36% PDB.
- Penerimaan Perpajakan: 10,24% PDB.
- Keseimbangan Primer: 0,26% PDB.
- Defisit APBN: 2,53% PDB.
- Stok Utang Pemerintah: 39,15% PDB.
- Pertumbuhan Investasi (PMTB): 5,61%.
Oleh sebab itu, asumsi ini dukung keberlanjutan pembangunan jangka menengah-panjang.
Perbandingan dengan Perpres 109/2024
Perpres 109/2024 proyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6%, sedangkan Perpres 79/2025 tetapkan 5,3%. Selain itu, kurs rupiah naik dari Rp 15.300-15.900 ke Rp 16.000-16.900 per USD. Dengan demikian, Prabowo Revisi Target Ekonomi 2025 lebih realistis menghadapi tekanan eksternal. Misalnya, pelemahan rupiah akibat fluktuasi dolar AS memengaruhi revisi ini.
Dampak Ekonomi dan Fiskal
Prabowo perkuat stabilitas makro dengan inflasi terjaga dan defisit APBN 2,53% PDB. Menurut Kementerian Keuangan, pendapatan negara 12,36% PDB dan perpajakan 10,24% PDB dukung fiskal sehat. Selain itu, investasi 5,61% dorong pertumbuhan sektor riil. Untuk itu, pariwisata dengan devisa US$ 17,10-18,30 miliar jadi penopang. Dengan kata lain, revisi ini ciptakan keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas.
Tantangan Implementasi
Pemerintah hadapi tantangan seperti volatilitas nilai tukar dan tekanan inflasi global. Misalnya, pelemahan rupiah bisa naikkan biaya impor. Oleh karena itu, Prabowo harus tingkatkan koordinasi lintas sektor. Dengan demikian, keberhasilan bergantung pada eksekusi yang tepat.
Kesimpulan
Prabowo Revisi Target Ekonomi 2025 jadi 5,3% dan kurs Rp 16.000-16.900 per USD melalui Perpres 79/2025. Revisi ini realistis hadapi dinamika global, dengan inflasi 2,5 ± 1% dan defisit APBN 2,53% PDB. Oleh sebab itu, asumsi makro ini dukung pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, pemerintah harus pastikan implementasi efektif.