
IHSG Melemah ke 8.008
smart-money.co – IHSG turun ke 8.008 pada 18 September 2025, melemah 16,74 poin atau 0,21% dari penutupan sebelumnya. Transaksi investor capai Rp 21,78 triliun dengan 44,47 miliar saham, namun 410 saham merah, 261 hijau, 131 stagnan. Sektor keuangan turun 1,08%, teknologi naik 3,81%. Bursa Asia mayoritas merah, Eropa hijau, AS campur. Artikel ini bahas IHSG turun ke 8.008, faktor, sektor, dan prediksi 2025. Informasi dari RTI Infokom dan CNN Ekonomi.
Faktor Penyebab IHSG Turun ke 8.008
Sentimen global dan domestik picu IHSG turun ke 8.008. Sebagai contoh, Shanghai Composite melemah 1,15%, Hang Seng minus 1,35%. Selain itu, yen lemah dan inflasi AS tekan pasar. Dengan demikian, investor waspada. Oleh karena itu, volume Rp 21,78 T tunjukkan likuiditas tinggi. Akibatnya, support 8.000 diuji. Detail di Kompas Money.
410 Saham Merah di IHSG 18 September 2025
410 saham merah, 261 hijau, 131 stagnan saat IHSG turun ke 8.008. Sebagai contoh, saham bank BBRI dan BMRI turun 1-2%. Selain itu, 44,47 miliar saham diperdagangkan. Dengan demikian, sektor keuangan dominasi penurunan. Oleh karena itu, investor beralih ke teknologi. Akibatnya, volatilitas meningkat. Info di Tempo Bisnis.
Analisis Sektor Penyebab IHSG Turun ke 8.008
Sektor keuangan minus 1,08%, jasa konsumsi turun 0,5%, energi 0,3%. Sebagai contoh, teknologi naik 3,81%, barang konsumsi 1,2%. Selain itu, 6 dari 11 sektor merah. Dengan demikian, rotasi sektor picu IHSG turun ke 8.008. Oleh karena itu, pantau suku bunga Fed. Akibatnya, rebound potensial.
Prediksi IHSG Pasca Turun ke 8.008
IHSG diprediksi rebound ke 8.200 akhir 2025, didukung BI rate cut. Sebagai contoh, bursa Eropa hijau (DAX +1,31%, FTSE +0,33%) beri sentimen positif. Selain itu, AS campur (S&P -0,10%, Dow +0,57%). Dengan demikian, penurunan IHSG sementara. Oleh karena itu, beli di support 8.000. Akibatnya, peluang naik besar.
IHSG turun ke 8.008 dengan 410 saham merah tunjukkan tekanan, tapi teknologi hijau beri harapan. Oleh karena itu, pantau sentimen global. Sebagai contoh, Fed rate cut dukung rebound. Selain itu, volume Rp 21,78 T likuid. Dengan demikian, pasar stabil. Akhirnya, peluang investasi saham blue chip!