
Rupiah Dibuka Melemah
smart-money.co – Rupiah Dibuka Melemah 0,20% ke Rp16.634 per dolar AS pada 22 September 2025, seiring penguatan dolar AS dan kinerja beragam mata uang Asia. Pasar tunggu pidato The Fed untuk petunjuk suku bunga. Oleh karena itu, artikel ini rangkum pergerakan rupiah, faktor global, dan analisis, berdasarkan sumber pengguna per 22 September 2025, 10:05 WIB.
Rupiah Turun: Faktor Penguatan Dolar AS
Rupiah terkoreksi 0,20% ke Rp16.634 per dolar AS pukul 09.08 WIB, menurut Bloomberg. Selain itu, dolar AS naik 0,12% ke 97,76. Dengan demikian, yen Jepang (-0,17%), dolar Singapura (-0,05%), dolar Taiwan (-0,37%), peso Filipina (-0,07%), dan ringgit Malaysia (-0,06%) melemah. Misalnya, won Korea Selatan (+0,24%), yuan China (+0,4%), dan baht Thailand (+0,4%) menguat. Untuk itu, pasar Asia bervariasi.
Analisis Teknis: Proyeksi Pergerakan Rupiah
Analis Samuel Sekuritas M. Alfatih prediksi rupiah lanjut melemah ke Rp16.657-Rp16.788. Selain itu, “Penguatan terbatas di Rp16.500, tapi di bawah itu sentimen positif muncul.” Dengan kata lain, pola teknikal tunjukkan tekanan bearish. Misalnya, pidato pejabat The Fed, termasuk Jerome Powell, pekan ini bisa pengaruhi pasar. Untuk itu, investor pantau suku bunga AS.
Faktor Global: The Fed, BOJ, dan BoE
Dolar AS stabil pasca-pemotongan suku bunga The Fed, naik ke 97,75. Selain itu, yen melemah 0,16% ke 148,22 per dolar usai sikap hawkish BOJ. Dengan demikian, poundsterling turun ke $1,3458, tertekan utang publik Inggris. Misalnya, Jane Foley (Rabobank): “Poundsterling kurang menguntungkan hingga 2026.” Untuk itu, kebijakan The Fed kunci pergerakan mata uang.
Kesimpulan
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.634 per dolar AS (22/9/2025) seiring dolar AS kuat. Oleh karena itu, pidato The Fed jadi sorotan. Dengan demikian, proyeksi teknis ke Rp16.657-Rp16.788. Untuk itu, pantau kebijakan global untuk langkah investasi.