
Utang Negara Maju Bom Waktu
smart-money.co – Utang Negara Maju Bom Waktu mencapai US$150 triliun pada Q1-2025, naik 6% dari tahun sebelumnya, menurut Bank of International Settlements. 14 negara maju mendominasi, dengan AS pimpin US$58,8 triliun. Artikel ini mengulas negara teratas, penyebab lonjakan, risiko global, respons pasar, dan prospek utang 2025, per 1 Oktober 2025.
Utang Negara Maju Bom Waktu: AS Pimpin dengan US$58,8 T
Utang Negara Maju Bom Waktu dipimpin AS dengan US$58,8 triliun, 39% dari total global. Selain itu, utang AS naik karena belanja pandemi dan pertahanan. Untuk itu, rasio utang/PDB capai 130%. Meski begitu, status dolar sebagai mata uang cadangan jaga kepercayaan investor. Oleh karena itu, imbal hasil obligasi AS naik ke 4,5%. Dengan demikian, AS jadi pusat risiko utang.
Utang Negara Maju Bom Waktu: Jepang dan Eropa Dominasi
Utang Negara Maju Bom Waktu melibatkan Jepang (US$13,6 T), Prancis (US$3,7 T), dan Inggris (US$3,6 T). Selain itu, Jepang punya rasio utang/PDB 260%, tertinggi dunia. Untuk itu, Eropa hadapi tekanan dari perang Ukraina. Meski begitu, bank sentral seperti ECB bantu stabilkan obligasi. Oleh karena itu, yield 10 tahun Eropa naik 0,5%. Dengan demikian, Eropa jadi kawasan berisiko tinggi.
Utang Negara Maju Bom Waktu: Risiko Stabilitas Global
Utang Negara Maju Bom Waktu picu kekhawatiran “bond vigilante”, aksi jual obligasi massal. Selain itu, imbal hasil G7 mendekati level 2011. Untuk itu, IIF prediksi utang global US$337,7 T pada Q2-2025. Meski begitu, PDB global hanya US$111 T. Oleh karena itu, rasio utang/PDB 324% jadi bom waktu. Dengan demikian, pasar keuangan rentan gejolak.
Respons Pasar terhadap Lonjakan Utang
Pasar bereaksi dengan kenaikan yield obligasi G7. Selain itu, investor asing net sell US$10 miliar di obligasi AS pada September 2025. Untuk itu, emas naik 5% sebagai safe haven. Meski begitu, saham teknologi tetap kuat. Oleh karena itu, diversifikasi aset jadi strategi utama. Dengan demikian, pasar global waspada terhadap risiko utang.
Prospek Utang Global di 2025
Utang global diproyeksi US$350 T akhir 2025. Selain itu, negara berkembang seperti China (US$12 T) tambah beban. Untuk itu, bank sentral seperti Fed rencanakan pemangkasan suku bunga. Meski begitu, pemilu AS dan geopolitik picu volatilitas. Oleh karena itu, reformasi fiskal jadi kunci. Dengan demikian, prospek utang tetap menantang.
Kesimpulan
Bom Waktu! 14 Negara Maju Raja Utang Dunia dengan AS, Jepang, dan Prancis pimpin US$150 T global. Lonjakan utang picu yield obligasi naik dan risiko “bond vigilante”. Selain itu, rasio utang/PDB 324% jadi ancaman stabilitas. Untuk itu, diversifikasi aset dan reformasi fiskal penting. Meski begitu, pemilu AS tambah ketidakpastian. Dengan demikian, dunia perlu strategi bijak atasi utang.