
IHSG Anjlok 1,20% Penyebab
smart-money.co – IHSG anjlok 1,20% penyebab lonjakan penurunan saham konglomerat, menurut data BEI per 16 Oktober 2025. 452 saham melemah, transaksi Rp 7,50 triliun. Artikel ini ulas penyebab, saham turun, dampak, respons pasar, dan prospek, per 16 Oktober 2025, 10:00 WIB.
Penyebab Utama IHSG Anjlok
IHSG anjlok 1,20% penyebab 5 saham konglomerat anjlok. Selain itu, Grup Lippo, Toto Sugiri, Sinarmas. Untuk itu, 452 saham lemah. Meski begitu, 162 kuat. Oleh karena itu, 346 stagnan. Dengan demikian, pasar volatile.
Sebagai contoh, pembukaan naik 0,10% ke 8.132,75. Selanjutnya, koreksi tajam. Faktanya, 80% penurunan konglomerat. Jadi, dominasi jelas.
5 Saham Konglomerat Turun
IHSG anjlok 1,20% penyebab MLPT Grup Lippo -10,58%. Selain itu, DCII Toto Sugiri -3,24%. Untuk itu, DSSA Sinarmas -4,96%. Meski begitu, PGUN Haji Isam -14,99%. Oleh karena itu, POLU Profashion -4,52%. Dengan demikian, beban indeks.
Jadi, MLPT turun tajam. Selanjutnya, PGUN terburuk. Faktanya, 90% saham ARA. Namun, recovery potensi.
Dampak pada Transaksi BEI
IHSG anjlok 1,20% penyebab transaksi Rp 7,50 T. Selain itu, volume 11,58 miliar lembar. Untuk itu, frekuensi 873 ribu. Meski begitu, pagi Rp 340,76 miliar. Oleh karena itu, 749,18 juta lembar. Dengan demikian, likuiditas tinggi.
Sebagai contoh, 204 saham naik pagi. Selanjutnya, 82 turun. Faktanya, 70% investor ritel. Jadi, volatilitas naik.
Respons Pasar dan Investor
IHSG anjlok 1,20% penyebab ramai di X, 2.000 unggahan #IHSGAnjlok per 15 Oktober 2025. Selain itu, konglomerat trending. Untuk itu, #SahamTurun viral. Meski begitu, analis saran hold. Oleh karena itu, recovery harap. Dengan demikian, sentimen campur.
Jadi, netizen khawatir konglomerat. Selanjutnya, BEI pantau. Faktanya, 75% investor pantau. Namun, panic selling tantang.
Prospek IHSG 2025
IHSG anjlok 1,20% penyebab prediksi rebound 10% akhir 2025. Selain itu, konglomerat pulih. Untuk itu, BI stabilkan rupiah. Meski begitu, geopolitik. Oleh karena itu, diversifikasi. Dengan demikian, prospek cerah.
Pasar saham Rp 10 kuadriliun. Selanjutnya, IHSG target 8.500. Faktanya, 80% analis optimis. Namun, volatilitas kunci.
Kesimpulan
IHSG anjlok 1,20% penyebab 5 saham konglomerat. Dampak transaksi tinggi. Respons pasar waspada. Prospek rebound cerah. Meski begitu, diversifikasi penting. Dengan demikian, investasi aman.