smart-money.co – Bursa Saham Asia 2025 mencatat penguatan 0,8% setelah tanda kesepakatan dagang AS-China picu reli lintas aset. Saham, minyak, tembaga naik, sementara obligasi Treasury dan emas melemah. Selain itu, S&P 500 dan Nasdaq tutup rekor pekan lalu. Dolar Australia dan Selandia Baru kuat, dolar AS variatif. Selain itu, trending di X dengan 140.000 postingan #ASChinaDeal2025. Oleh karena itu, artikel ini ulas Bursa Saham Asia 2025, dampak kesepakatan, dan proyeksi.
Sinyal Kesepakatan Dagang AS-China
Dampak pada Saham Asia
Bursa Asia naik 0,8%, Jepang dan Korea Selatan +2%. Selain itu, Hang Seng +1,5%. Akibatnya, investor optimis. Dengan demikian, Bursa Saham Asia 2025 positif.
Reli Lintas Aset
Saham global reli. Selain itu, kontrak tembaga AS melonjak. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi global terdongkrak.
Penguatan Minyak dan Tembaga
Minyak Naik
Minyak Brent naik 1,5% ke US$72/barrel. Selain itu, kesepakatan AS-China tingkatkan permintaan. Akibatnya, OPEC+ stabil. Dengan demikian, Bursa Saham Asia 2025 untung energi.
Tembaga Melonjak
Tembaga +2,8%, indikator pertumbuhan global. Selain itu, China impor naik. Oleh karena itu, komoditas kuat.
Pergerakan Mata Uang
Dolar Australia dan Selandia Baru
Dolar Australia +0,7%, Selandia Baru +0,5%. Selain itu, eksposur ke China. Akibatnya, mata uang Asia kuat. Dengan demikian, Bursa Saham Asia 2025 stabil.
Dolar AS Variatif
Dolar AS stabil terhadap euro, yen. Selain itu, CPI AS nanti pengaruh Fed. Oleh karena itu, volatilitas rendah.
Obligasi dan Emas Melemah
Obligasi Treasury
Imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik 2 basis poin ke 4,02%. Selain itu, reli saham tekan obligasi. Akibatnya, yield naik. Dengan demikian, Bursa Saham Asia 2025 bergeser ke saham.
Emas Turun
Emas spot -0,4% ke US$2.650/oz. Selain itu, risk-on sentiment. Oleh karena itu, safe haven kurang diminati.
Proyeksi Pasar
Bursa Asia Hari Ini
Bursa Saham Asia 2025 diprediksi +1% hari ini. Selain itu, Nikkei +1,5%, Hang Seng +1%. Akibatnya, momentum lanjut. Oleh karena itu, buy on dip.
Faktor Global
CPI AS nanti malam pengaruh Fed rate. Selain itu, laporan keuangan tech solid. Dengan demikian, sentimen bullish.
Penutup
Bursa Saham Asia 2025 menguat 0,8% berkat sinyal kesepakatan AS-China. Minyak dan tembaga naik, obligasi melemah. Oleh karena itu, pantau CPI AS. Dengan demikian, 2025 jadi tahun reli pasar!
