 
        Rusia FTA dengan ASEAN Masih Terbuka
smart-money.co – Rusia FTA dengan ASEAN masih terbuka meski hadapi kendala geopolitik, seperti yang disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov pada media briefing di Kediaman Dubes Rusia, Jakarta, 29 Oktober 2025. Tolchenov tekankan kemauan politik Rusia untuk perundingan, tapi bergantung sinyal positif dari semua anggota ASEAN, termasuk negara “tidak bersahabat” seperti Singapura. Artikel ini bahas Rusia FTA dengan ASEAN masih terbuka, latar belakang, kendala, potensi, dan prospek 2025.
Latar Belakang Rusia FTA dengan ASEAN
Rusia FTA dengan ASEAN dibahas sejak 2010 sebagai bagian kemitraan strategis. Sebagai contoh, Comprehensive Plan of Action (2021-2025) dukung perdagangan bebas. Selain itu, I-EAEU FTA (Indonesia-Eurasian Economic Union) selesai Juni 2025, bebaskan 90% bea impor. Dengan demikian, Rusia dorong FTA penuh ASEAN. Oleh karena itu, Sergei Tolchenov: “Kami punya kemauan politik.” Akibatnya, perdagangan Rusia-ASEAN $60 miliar 2024.
Kemauan Politik Rusia
Tolchenov tekankan Rusia siap langkah lebih jauh. Sebagai contoh, “Ya, FTA bisa dilakukan, tapi butuh sinyal dari ASEAN.” Selain itu, Rusia hormati perluasan ASEAN (Timor Leste 2025). Dengan demikian, kerja sama energi, keamanan siber, bahasa Rusia. Oleh karena itu, BRICS (Indonesia anggota 2025) dukung. Akibatnya, dialog diplomatik kuat.
Kendala Geopolitik dan Internal ASEAN
Kendala utama geopolitik: Sanksi Barat ke Rusia, negara ASEAN seperti Singapura “tidak bersahabat”. Sebagai contoh, Singapura ikut sanksi G7. Selain itu, dinamika internal ASEAN: Kepentingan berbeda, Vietnam-China, Indonesia netral. Dengan demikian, konsensus sulit. Oleh karena itu, Rusia: “Tidak semua anggota siap.” Akibatnya, negosiasi lambat.
Potensi Ekonomi Rusia-ASEAN
Potensi: Bebaskan 90% bea impor seperti I-EAEU FTA, perdagangan $100 miliar 2025. Sebagai contoh, Rusia jual energi, impor elektronik ASEAN. Selain itu, kerja sama BRICS, SCO, APEC. Dengan demikian, Rusia ekspansi Asia Tenggara. Oleh karena itu, Timor Leste anggota baru buka peluang. Akibatnya, ekonomi inklusif.
Prospek Rusia FTA dengan ASEAN 2025
Prospek 2025: Kemungkinan kesepakatan parsial, fokus energi dan teknologi. Sebagai contoh, pertemuan ASEAN-Rusia 2025 bahas FTA. Selain itu, Indonesia-Rusia perdagangan $2,5 miliar. Dengan demikian, momentum BRICS. Oleh karena itu, pantau November. Akibatnya, kemajuan signifikan.
Rusia FTA dengan ASEAN masih terbuka meski geopolitik hambat. Oleh karena itu, pantau 2025. Sebagai contoh, I-EAEU FTA bebaskan 90%. Selain itu, BRICS dukung. Dengan demikian, perdagangan $100 miliar. Akhirnya, Asia Tenggara kuat!

 
         
         
         
         
        