Bursa Saham Asia Melemah
smart-money.co – Bursa Saham Asia melemah 4 November 2025, berlawanan dengan Wall Street yang naik 0.17% (S&P 500) didorong kesepakatan US$38 miliar Amazon-OpenAI dan Nvidia. Nikkei 225 Jepang turun 0.39%, Topix 0.23%, Hang Seng Hong Kong stagnan, Shanghai 0.03%, Kospi Korea 0.69%. Investor antisipasi data ekonomi dan suku bunga. Artikel ini bahas Bursa Saham Asia melemah 4 November 2025, faktor penyebab, performa indeks, dampak global, dan prediksi 2025.
Faktor Penyebab Bursa Asia Melemah
Bursa Saham Asia melemah karena jeda reli panjang, antisipasi data ekonomi, dan suku bunga. Sebagai contoh, Nikkei turun 0.39% ke 52.101,80, Topix 0.23%. Selain itu, Hang Seng stagnan di 26.158,36, Shanghai 0.03% ke 3.503,78. Dengan demikian, pelaku pasar ambil untung. Oleh karena itu, kontrak futures HSI indikasikan pembukaan lebih rendah. Akibatnya, volatilitas tinggi.
Performa Indeks Asia Utama
Indeks Asia mayoritas turun. Sebagai contoh, Kospi Korea Selatan turun 0.69% ke 4.192,89, Kosdaq naik 0.24%. Selain itu, S&P/ASX 200 Australia turun 0.36%, menanti RBA suku bunga. Dengan demikian, pasar cermati kesepakatan Amazon-OpenAI. Oleh karena itu, Nasdaq AS naik 0.46% semalam. Akibatnya, Asia tertinggal.
Dampak Kesepakatan Amazon-OpenAI
Kesepakatan US$38 miliar Amazon-OpenAI picu optimisme AI di Wall Street. Sebagai contoh, Amazon naik 4%, Nvidia 2% setelah izin ekspor chip ke UEA. Selain itu, S&P 500 naik 0.17%, Nasdaq 0.46%, Dow Jones turun 0.48%. Dengan demikian, reli teknologi tak menular ke Asia. Oleh karena itu, pasar Asia fokus domestik. Akibatnya, sektor tech Asia tertahan.
Dampak Data Ekonomi dan Fed
Data PCE AS naik 2.4% yoy November 2024, di bawah ekspektasi, tapi hawkish Fed pertahankan suku bunga. Sebagai contoh, 91% peluang Fed tahan suku bunga Januari 2025. Selain itu, emas turun 0.2%, dolar AS kuat. Dengan demikian, emerging market tertekan. Oleh karena itu, Asia antisipasi RBA dan data China. Akibatnya, pasar hati-hati.
Prediksi Bursa Asia Akhir 2025
Prediksi: Bursa Asia stabil akhir 2025, S&P 500 5.500, Nikkei 38.000. Sebagai contoh, AI kesepakatan dorong tech 10%. Selain itu, RBA potong suku bunga 25 bps. Dengan demikian, Asia rebound. Oleh karena itu, pantau Fed. Akibatnya, optimisme kembali.
Bursa Saham Asia melemah 4 November 2025 meski Wall Street naik. Oleh karena itu, pantau data. Sebagai contoh, Nikkei 0.39%. Selain itu, Hang Seng stagnan. Dengan demikian, jeda reli. Akhirnya, pasar pulih!
