Harga Minyak Dunia Naik
smart-money.co – Harga minyak dunia naik pada perdagangan Senin 10 November 2025 pagi WIB, didorong optimisme akhir penutupan pemerintahan AS (shutdown) yang memasuki hari ke-40. Sebagai contoh, harga Brent naik 43 sen atau 0,68% ke US$64,06 per barel, sementara WTI AS naik 38 sen atau 0,64% ke US$60,13 per barel (CNBC 2025). Selain itu, pasar harap shutdown berakhir setelah Senat vote 60-40 mendukung funding bill. Dengan demikian, pemulihan gaji 800.000 pegawai federal tingkatkan permintaan. Oleh karena itu, artikel ini sajikan grid harga, faktor naik, prediksi, dan implikasi 2025.
Harga Minyak Dunia Naik: Grid Harga Hari Ini vs Kemarin
Harga minyak dunia naik tipis hari Senin setelah penurunan mingguan kedua berturut-turut (Liputan6 2025). Sebagai contoh, berikut perbandingan:
| Jenis Minyak | Harga 10/11 (US$$ /bbl) | Kenaikan (%) | Harga 9/11 (US $$/bbl) | Mingguan (Oktober) |
|---|---|---|---|---|
| Brent | 64.06 | +0.68 | 63.63 | -2% |
| WTI | 60.13 | +0.64 | 59.75 | -2% |
Selain itu, harga stabil setelah OPEC+ tunda kenaikan produksi Q1 2026 (CNBC Indonesia 2025). Dengan demikian, ekspektasi kelebihan pasokan mereda. Oleh karena itu, analis IG Tony Sycamore: “Shutdown akhir pulihkan belanja konsumen + aktivitas” (Reuters 2025). Akibatnya, harga potensial US$62 akhir pekan.
Faktor Naik Harga Minyak Dunia
Harga minyak dunia naik karena:
- Optimisme Shutdown AS Berakhir: Senat vote 60-40 funding bill, 8 Demokrat dukung Republikan. Sebagai contoh, 800.000 pegawai kembali kerja + program vital hidup tingkatkan permintaan bensin 5% (Liputan6 2025).
- OPEC+ Tunda Produksi: Naikkan 137.000 bpd Desember tapi tunda Q1 2026, kurangi kekhawatiran surplus (CNBC Indonesia 2025).
- Eksportir Rusia Lukoil Sanksi: Tenggat 21 November putus bisnis Rusia, tekan pasokan Eropa Timur (Liputan6 2025).
- Hongaria Minyak Rusia: Trump-Hassan pertemuan Gedung Putih, harap sanksi longgar (Kompas Money 2025).
Selain itu, produksi AS rekor 13,8 juta bpd Agustus turunkan ekspektasi surplus (Investing.com 2025). Dengan demikian, harga stabil US$60-64 akhir 2025 (LiteFinance 2025). Oleh karena itu, Capital Economics prediksi US$50 akhir 2026.
Implikasi Harga Minyak Naik untuk Global & Indonesia
Harga minyak dunia naik beri sinyal positif:
- AS: Pemulihan belanja + belanja Natal, GDP +0,5% Q4 (Reuters 2025).
- Global: OPEC+ stabilkan harga, eksportir seperti Saudi untung US$100 miliar (Investing.com 2025).
- Indonesia: Impor minyak murah, subsidi BBM hemat Rp20 triliun Q4. Sebagai contoh, Pertamina stabilkan harga Pertalite Rp10.000/liter (CNBC Indonesia 2025). Dengan demikian, inflasi turun 0,3%. Oleh karena itu, ekspor CPO naik 5% (Liputan6 2025). Akibatnya, APBN kuat.
Harga Minyak Dunia Naik: Prediksi November-Desember 2025
- November: US$62-65, shutdown akhir dorong permintaan.
- Desember: US$60-63, OPEC+ tambah 137.000 bpd.
- 2026: US$50-60, surplus global (Capital Economics).
Sebagai contoh, Brent akhir Oktober US$65,02 (Seputarforex 2025). Selain itu, WTI historis turun 11,56% tahun ini (Investing.com 2025). Dengan demikian, volatilitas rendah. Oleh karena itu, pantau OPEC+ meeting Desember. Akibatnya, harga stabil.
Harga minyak dunia naik 10 November: Brent US$64,06, WTI US$60,13. Oleh karena itu, shutdown AS akhir. Sebagai contoh, +0,68% Brent. Selain itu, OPEC+ tunda produksi. Dengan demikian, prediksi US$60 akhir 2025. Akibatnya, ekonomi global pulih!
