Singapura Proyeksi Ekonomi Melambat 2026
smart-money.co – Singapura proyeksi ekonomi melambat 2026 ke kisaran 1–3%, menurut laporan resmi Ministry of Trade and Industry (MTI) pada Jumat, 21 November 2025. Sebaliknya, tahun 2025 justru direvisi naik drastis menjadi “sekitar 4%” dari proyeksi awal hanya 0–2%. Oleh karena itu, ini jadi sinyal jelas bahwa efek tarif AS baru akan terasa penuh tahun depan.
Performa 2025: Lebih Kuat dari Ekspektasi
Pertama, Q3 2025 tumbuh 4,2% YoY, Q4 diprediksi 4,5%. Kedua, sektor manufaktur melonjak 7,1% berkat permintaan chip AI global. Selanjutnya, ekspor non-oil domestik (NODX) naik 8,9% di Oktober 2025. Keempat, front-loading ekspor sebelum tarif Trump berlaku efektif Januari 2026. Kelima, truce dagang AS-China diperpanjang hingga November 2026 dan tarif China turun sementara dari 145% jadi 30%. Akibatnya, perusahaan-perusahaan teknologi dan farmasi buru-buru kirim barang ke AS sebelum aturan baru.
Ancaman Nyata di 2026
Sementara itu, 2026 akan berbeda. Pertama, efek front-loading hilang total. Kedua, tarif AS rata-rata 25–60% (tertinggi elektronik & farmasi) mulai berlaku penuh. Ketiga, pertumbuhan mitra dagang utama (AS, China, Eropa) diprediksi hanya 1,5–2,2%. Keempat, inflasi impor naik, tekan daya beli domestik. Kelima, sektor jasa ekspor (logistik, keuangan) juga ikut terdampak.
Data Perbandingan Resmi MTI
| Tahun | Proyeksi Awal | Proyeksi Terbaru | Alasan Utama |
|---|---|---|---|
| 2025 | 0–2% | Sekitar 4% | AI boom, front-loading, truce dagang |
| 2026 | – | 1–3% | Tarif AS penuh, mitra dagang melambat |
Strategi Pemerintah Hadapi Perlambatan
Pertama, dorong investasi AI & green tech lewat insentif pajak baru. Kedua, tingkatkan kerja sama ASEAN+3 dan RCEP. Selanjutnya, siapkan paket stimulus fiskal SGD 5–8 miliar jika PDB kuartal I-2026 di bawah 1%. Keempat, MAS pertahankan kebijakan “slightly tight” untuk jaga inflasi di 1,5–2,5%. Terakhir, fokus upskilling tenaga kerja ke sektor digital & kesehatan.
Dampak ke Indonesia
Singapura proyeksi ekonomi melambat 2026 juga berpengaruh ke RI karena Singapura adalah hub ekspor utama kita. Oleh karena itu, eksportir Indonesia ke AS via Singapura bisa kena efek domino. Namun, peluang baru muncul di rerouting ke ASEAN.
Kesimpulan: 2025 masih cerah berkat AI dan strategi front-loading, tapi 2026 akan jadi tahun ujian besar bagi Singapura akibat tarif AS. Pemerintah sudah siapkan bantalan, tapi tetap waspada.
