Inggris-ASEAN Perkuat Kemitraan
smart-money.co – Inggris-ASEAN perkuat kemitraan melalui penyusunan Rencana Aksi tahap kedua (2026–2030) setelah hampir 95 % implementasi tahap pertama (2022–2026) rampung. Sebagai contoh, Duta Besar Inggris untuk ASEAN Helen Fazey sampaikan ini dalam media briefing di Kedutaan Besar Inggris Jakarta pada Jumat (21/11/2025). Selain itu, tahap pertama fokus politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dengan demikian, tahap dua akan selaraskan dengan ASEAN Community Vision 2045. Oleh karena itu, artikel ini sajikan capaian tahap 1, rencana tahap 2, dan implikasi untuk Indonesia 2025–2030.
Capaian Rencana Aksi Tahap 1 (2022–2026)
Inggris-ASEAN perkuat kemitraan tahap 1 capai 95 % target. Pertama, perdagangan bilateral naik 9,6 % menjadi £53,9 miliar (Q1 2025 vs Q1 2024). Kedua, dukung ASEAN Vision 2025 dengan program ASEAN Resilient Value Chains II (ARVC II) dan ASEAN Industrial Project Based Initiative (AIPBI). Selanjutnya, peluncuran Clean Energy Pillar ASEAN-UK Green Transition Fund (GTF) pada Oktober 2025 di ABIS Kuala Lumpur. Keempat, beasiswa ASEAN-Chevening untuk wanita STEM. Kelima, dukung Women, Peace, and Security (WPS) agenda. Akhirnya, ASEAN Project on Impact Realisation Assessment (ASPIRE) analisis AEC Blueprint 2025. Akibatnya, hubungan diplomatik lebih kuat.
| Capaian Tahap 1 | Deskripsi |
|---|---|
| Perdagangan | Naik 9,6 % (£53,9 miliar) |
| Green Finance | Clean Energy Pillar GTF |
| Beasiswa | ASEAN-Chevening STEM wanita |
| Keamanan | Dukung WPS & ACCT 2019–2025 |
Rencana Aksi Tahap 2 (2026–2030)
Inggris-ASEAN perkuat kemitraan tahap 2 mulai negosiasi 2026. Pertama, selaraskan UK Trade Strategy dengan ASEAN Community Vision 2045. Kedua, tingkatkan sustainable development: mitigasi iklim & biodiversity. Selanjutnya, dorong financial integration untuk stabilitas. Keempat, dukung ASEAN IP Rights Action Plan 2016–2025. Kelima, kolaborasi AI & digital economy. Akhirnya, negosiasi formal dimulai 2026. Akibatnya, perdagangan capai £70 miliar.
Implikasi untuk Indonesia
Inggris-ASEAN perkuat kemitraan untungkan Indonesia. Pertama, perdagangan bilateral naik 10 % tahun ini. Kedua, peluang beasiswa Chevening untuk STEM. Selanjutnya, kerjasama green energy via GTF. Keempat, dukung ACCT cegah terorisme. Kelima, ASPIRE bantu AEC Blueprint. Akhirnya, Indonesia aktif di forum AEM-UK. Akibatnya, ekonomi RI tumbuh 5 %.
Inggris-ASEAN perkuat kemitraan: 95 % tahap 1. Oleh karena itu, tahap 2 2026. Sebagai contoh, clean energy. Selain itu, beasiswa STEM. Dengan demikian, Vision 2045. Akibatnya, perdagangan £70 miliar!
