
Bahlil Kejar Divestasi Saham Freeport
smart-money.co – Bahlil Kejar Divestasi Saham Freeport Kelar Oktober 2025 untuk tingkatkan kepemilikan pemerintah Indonesia di PT Freeport Indonesia (PTFI). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia targetkan kesepakatan final di awal Oktober, dengan tambahan saham minimal 10% hingga 12%, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Divestasi ini bagian syarat perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI hingga 2041, di mana pemerintah harap saham tambahan gratis atau dengan valuasi semurah mungkin. Oleh karena itu, artikel ini ulas rencana Bahlil, kronologi negosiasi, target saham, dan dampaknya bagi ekonomi Indonesia pada 27 September 2025, pukul 08:10 WIB.
Latar Belakang Divestasi Freeport
PTFI, tambang tembaga dan emas terbesar dunia di Papua, punya IUPK hingga 2041. Pemerintah Indonesia pegang 51,23% saham melalui MIND ID, sisanya 48,77% di Freeport-McMoRan (FCX). Selain itu, divestasi tambahan 10% jadi syarat perpanjangan IUPK, sesuai MoU 2018. Dengan demikian, Bahlil percepat negosiasi untuk cegah penurunan produksi puncak 2035, yang berdampak pendapatan negara, ketenagakerjaan, dan ekonomi Papua. Untuk itu, pertemuan Bahlil dengan FCX awal pekan lalu bahas keseluruhan proses, termasuk valuasi saham murah atau gratis.
Target Bahlil: Tambahan 12% Saham Gratis
Bahlil Lahadalia incar tambahan saham 12%, di atas arahan Prabowo minimal 10%. “Pak Presiden sudah memberikan arahan, di mana salah satu tawarannya adalah di atas 10 persen, insya Allah akan lebih baik dan pemerintah sedang bernegosiasi sampai dengan angka 12 persen,” ujar Bahlil di Kementerian ESDM, 26 September 2025. Selain itu, sebagian saham dialokasikan ke BUMD Papua, efektif 2041. Dengan demikian, Bahlil Kejar Divestasi Saham Freeport Kelar Oktober 2025 untuk tingkatkan dividen negara dari Rp2,5 triliun/tahun. Oleh karena itu, rapat final dengan Freeport di awal Oktober jadi penentu.
Kronologi Negosiasi Bahlil dengan Freeport
Negosiasi divestasi mulai sejak Jokowi minta percepatan, tapi mundur ke 2025. Bahlil temui manajemen PTFI 17 September 2025, lalu FCX dalam waktu dekat. Selain itu, Erick Thohir targetkan selesai kuartal I 2025, tapi Bahlil percepat ke Oktober. Untuk itu, valuasi saham rendah krusial karena nilai buku aset Freeport tipis. Dengan demikian, kesepakatan ini syarat perpanjangan IUPK, hindari penurunan produksi 2035. Maka, Bahlil lapor Prabowo untuk arahan final.
Dampak Ekonomi Divestasi untuk Indonesia
Divestasi tambahan 12% tingkatkan kepemilikan pemerintah jadi 63,23%, tambah dividen Rp300-500 miliar/tahun. Selain itu, produksi PTFI 1,8 juta ton konsentrat tembaga/tahun sumbang Rp100 triliun ekspor, serap 30 ribu tenaga kerja. Untuk itu, alokasi ke BUMD Papua dorong ekonomi daerah. Dengan demikian, Bahlil Kejar Divestasi Saham Freeport Kelar Oktober 2025 perkuat ketahanan sumber daya mineral. Oleh karena itu, kesepakatan ini dukung transisi energi hijau Indonesia.
Tantangan dan Strategi Bahlil
Tantangan utama valuasi saham, di mana FCX minta harga tinggi, tapi Bahlil tekan semurah mungkin. Selain itu, eksplorasi tambang bawah tanah butuh 10-16 tahun, jadi perpanjangan IUPK krusial. Untuk itu, strategi Bahlil libatkan MIND ID untuk negosiasi teknis. Dengan demikian, rapat final Oktober pastikan kesepakatan win-win. Maka, pemerintah prioritaskan saham gratis untuk minimalkan biaya.
Peran MIND ID dalam Divestasi Freeport
PT MIND ID, holding BUMN tambang, serap saham tambahan 12% untuk tingkatkan kontribusi dividen. Selain itu, MIND ID koordinasi dengan Inalum dan Antam untuk kelola aset. Untuk itu, Erick Thohir targetkan selesai kuartal I 2025, tapi Bahlil percepat. Dengan demikian, peran MIND ID perkuat pengelolaan sumber daya. Oleh karena itu, divestasi ini jadi momentum transformasi tambang Freeport.
Kesimpulan
Bahlil Kejar Divestasi Saham Freeport Kelar Oktober 2025 untuk tambah 12% saham gratis, syarat perpanjangan IUPK hingga 2041. Dengan rapat final awal Oktober, kesepakatan ini tingkatkan dividen negara dan dukung ekonomi Papua. Oleh karena itu, strategi Bahlil selaras arahan Prabowo untuk maksimalkan sumber daya. Dengan demikian, divestasi ini jadi langkah strategis untuk Indonesia Emas 2045 pada 27 September 2025.