
IHSG Melemah 0,33%
smart-money.co – IHSG Melemah 0,33% atau turun 26,92 poin ke level 8.096,31 pada penutupan Sesi I Selasa (30/9/2025), menurut Bloomberg Technoz. Saham transportasi, seperti GIAA, jadi pemberat utama, meski saham properti menguat 1,14%. Artikel ini mengulas pelemahan IHSG, faktor penyebab, kinerja sektor, respons pasar, dan prospek perdagangan, per 30 September 2025.
IHSG Melemah 0,33%: Dinamika Sesi I
IHSG Melemah 0,33% pada penutupan Sesi I, berbalik dari penguatan awal di 8.150,34 ke level terendah 8.088,84. Selain itu, nilai perdagangan capai Rp17,01 triliun dengan 35,5 miliar saham diperdagangkan. Untuk itu, frekuensi transaksi mencapai 1,58 juta kali. Meski begitu, 330 saham melemah dan 294 saham menguat. Oleh karena itu, pasar tunjukkan volatilitas tinggi. Dengan demikian, investor pantau sektor pemberat.
IHSG Melemah 0,33%: Saham Transportasi Jadi Penyebab
IHSG Melemah 0,33% karena saham transportasi anjlok 1,66%, dengan GIAA sebagai pemberat utama. Selain itu, sektor keuangan, infrastruktur, dan teknologi turun masing-masing 0,87%, 0,48%, dan 0,44%. Untuk itu, tekanan jual di saham transportasi picu ketidakseimbangan. Meski begitu, saham properti naik 1,14%. Oleh karena itu, investor beralih ke sektor defensif. Dengan demikian, dinamika sektoral pengaruhi IHSG.
IHSG Melemah 0,33%: Kinerja Sektor Lain
IHSG Melemah 0,33%, namun saham properti jadi penyelamat dengan kenaikan 1,14%. Selain itu, sektor energi dan perbankan tetap stabil meski tekanan global meningkat. Untuk itu, investor fokus pada saham terkait proyek pemerintah. Meski begitu, volatilitas di sektor transportasi ganggu sentimen pasar. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio jadi strategi utama. Dengan demikian, sektor properti jaga keseimbangan IHSG.
Respons Pasar terhadap Pelemahan IHSG
IHSG Melemah 0,33% picu respons beragam dari pelaku pasar. Selain itu, volume transaksi tinggi tunjukkan aktivitas jual-beli aktif. Untuk itu, investor asing catat net sell Rp1,2 triliun di saham transportasi. Meski begitu, aliran dana masuk ke saham properti capai Rp800 miliar. Oleh karena itu, pasar cenderung selektif memilih sektor. Dengan demikian, sentimen tetap optimis di sektor tertentu.
Prospek Perdagangan IHSG Sesi II
IHSG Melemah 0,33%, tapi prospek Sesi II bergantung pada sentimen global. Selain itu, penguatan rupiah ke Rp16.640/US$ bisa dorong sektor ekspor. Untuk itu, investor pantau data inflasi AS dan harga komoditas. Meski begitu, saham transportasi rawan tekanan lanjutan. Oleh karena itu, fokus pada saham properti dan energi disarankan. Dengan demikian, IHSG berpotensi pulih di sesi berikutnya.
Kesimpulan
Oh No! IHSG Melemah 0,33% di Sesi I, Transportasi Jadi Pemberat karena saham transportasi seperti GIAA anjlok 1,66%. Selain itu, saham properti naik 1,14% jadi penyelamat pasar. Untuk itu, volume transaksi Rp17,01 triliun tunjukkan aktivitas tinggi. Meski begitu, volatilitas global tetap jadi risiko. Dengan demikian, IHSG perlu momentum kuat untuk pulih di Sesi II.