IMF Ingatkan Ketahanan Ekonomi Global
smart-money.co – IMF ingatkan ketahanan ekonomi global melalui pernyataan terbaru Kristalina Georgieva pada akhir 2025. Meskipun ekonomi dunia terbukti lebih tangguh dari prediksi, namun pertumbuhan tetap melempem di 3 %. Oleh karena itu, Georgieva menegaskan bahwa ketahanan ini belum cukup untuk menjamin pertumbuhan sehat jangka panjang.
Proyeksi Terbaru IMF
- Pertama, pertumbuhan global 2025–2026 dipatok 3 % (turun dari 3,3 %)
- Kedua, inflasi turun ke 4,2 % tahun ini kemudian 3,5 % tahun depan
- Selanjutnya, AS dan India tetap jadi penggerak utama
- Sebaliknya, Tiongkok melambat serta Eropa hampir stagnan
Mengapa Ekonomi Masih Bertahan?
Pertama, kebijakan moneter dan fiskal jauh lebih solid pasca-pandemi. Kedua, sektor swasta sangat adaptif. Selain itu, dampak awal tarif Trump lebih kecil dari dugaan. Akibatnya, resesi global berhasil dihindari untuk sementara ini.
Risiko yang Mengintai
Meskipun ada ketahanan, namun risiko masih besar. Misalnya, fragmentasi perdagangan semakin dalam karena blok AS–China dan negara netral. Selanjutnya, utang global sudah tembus US$320 triliun. Bahkan, gelombang kedua tarif dan perang dagang balasan bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, ketidakpastian geopolitik serta dampak perubahan iklim terus mengancam.
Pesan Georgieva: Jangan Lengah!
“Ketahanan yang kita lihat sekarang belum teruji sepenuhnya,” tegas Georgieva. Karena itu, beliau menyarankan tiga langkah utama:
- Pertama, reformasi struktural mendalam di pasar tenaga kerja dan inovasi
- Kedua, penyelesaian cepat sengketa dagang
- Terakhir, penguatan fiskal yang cerdas tanpa membunuh pertumbuhan
Kesimpulannya, IMF ingatkan ketahanan ekonomi global masih rapuh. Jika tidak ada tindakan tegas dari negara-negara besar, maka pertumbuhan jangka menengah berisiko terjebak di bawah 3,5 % dalam beberapa tahun ke depan.
