
Mata Uang Terlemah 2025
smart-money.co – Mata Uang Terlemah 2025 dunia dipimpin Pound Lebanon, diikuti rial Iran dan dong Vietnam, dengan Rupiah Indonesia ikut terdampak. Mata uang berfungsi sebagai alat pembayaran utama ekonomi suatu negara, tapi tidak semuanya punya nilai sama. Dibandingkan dolar AS yang melemah sepanjang 2025, banyak mata uang lain masih lemah. Untuk itu, artikel ini ulas 10 Mata Uang Terlemah 2025, faktor pendorong, dan dampaknya.
Pound Lebanon: Peringkat 1 Terlemah
Pertama-tama, Pound Lebanon tetap juara Mata Uang Terlemah 2025 akibat krisis ekonomi berkepanjangan. Selain itu, hiperinflasi capai 200% membuat nilai tukarnya anjlok 90% terhadap USD. Dengan demikian, instabilitas politik dan korupsi tambah parah. Oleh karena itu, Lebanon hadapi kesulitan impor dan kesejahteraan rakyat.
Rial Iran: Posisi 2 Akibat Sanksi
Selanjutnya, rial Iran pertahankan peringkat 2 di Mata Uang Terlemah 2025. Selain itu, sanksi internasional batasi ekspor minyak, picu inflasi 40%. Dengan demikian, ketegangan geopolitik turunkan kepercayaan investor. Untuk itu, Iran terapkan kontrol modal ketat untuk stabilkan nilai tukar.
Dong Vietnam: P3 dengan Devaluasi Strategis
Lebih lanjut, dong Vietnam peringkat 3 di Mata Uang Terlemah 2025 akibat devaluasi terencana. Selain itu, strategi ini jaga daya saing ekspor tekstil. Dengan demikian, Vietnam capai pertumbuhan 6% meski mata uang lemah. Oleh sebab itu, bank sentral pantau ketat untuk hindari inflasi berlebih.
Rupiah Indonesia: Masuk Daftar 4
Kemudian, Rupiah Indonesia masuk peringkat 4 Mata Uang Terlemah 2025. Selain itu, pelemahan 5% terhadap USD akibat defisit perdagangan dan kenaikan suku bunga AS. Dengan demikian, BI intervensi pasar untuk stabilkan. Untuk itu, Rupiah rentan fluktuasi komoditas seperti minyak sawit.
Rubel Rusia: P5 Dampak Sanksi
Selanjutnya, rubel Rusia peringkat 5 akibat sanksi Barat. Selain itu, perang Ukraina batasi akses ke pasar global. Dengan demikian, Rusia bergantung perdagangan dengan China dan India. Oleh karena itu, rubel volatil tapi stabil di level rendah berkat cadangan devisa.
Real Brasil: P6 Inflasi Tinggi
Lebih lanjut, real Brasil P6 di Mata Uang Terlemah 2025 karena inflasi 8% dan ketidakstabilan politik. Selain itu, fluktuasi harga komoditas tambah tekanan. Dengan demikian, bank sentral naikkan suku bunga 2%. Untuk itu, Brasil harap pemilu stabilkan ekonomi.
Peso Argentina: P7 Hiperinflasi
Kemudian, peso Argentina P7 akibat hiperinflasi 100%. Selain itu, utang luar negeri capai 400 miliar USD. Dengan demikian, pemerintah terapkan kontrol modal ketat. Oleh sebab itu, Argentina hadapi protes sosial akibat krisis mata uang.
Lira Turki: P8 Ketergantungan Ekspor
Selanjutnya, lira Turki P8 di Mata Uang Terlemah 2025 karena devaluasi 20%. Selain itu, kebijakan suku bunga rendah picu inflasi 70%. Dengan demikian, Turki dorong ekspor untuk tutup defisit. Untuk itu, lira rentan guncangan geopolitik.
Rupee Pakistan: P9 Krisis Ekonomi
Lebih lanjut, rupee Pakistan P9 akibat utang 100 miliar USD. Selain itu, banjir 2022 hancurkan pertanian. Dengan demikian, IMF beri pinjaman 3 miliar USD. Oleh karena itu, Pakistan reformasi pajak untuk stabilkan mata uang.
Kwacha Zambia: P10 Ketergantungan Tembaga
Terakhir, kwacha Zambia P10 di Mata Uang Terlemah 2025 karena harga tembaga fluktuatif. Selain itu, utang China tekan anggaran. Dengan demikian, Zambia diversifikasi ekonomi. Untuk itu, kwacha rentan siklus komoditas global.
Kesimpulan
Mata Uang Terlemah 2025 dunia didominasi Pound Lebanon hingga Kwacha Zambia, dengan Rupiah Indonesia P4 akibat faktor internal-eksternal. Oleh karena itu, negara-negara ini hadapi tantangan hiperinflasi dan politik. Dengan demikian, strategi stabilisasi jadi kunci pemulihan. Pantau tren untuk investasi bijak.