
Momok ekonomi global
smart-money.co – Momok ekonomi global kini jadi perhatian utama Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, yang meminta jajaran Kemenkeu desain kebijakan antisipatif. Empat masalah besar ini berpotensi dampak ekonomi domestik, seperti perlambatan global, ketegangan geopolitik, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi. Dengan demikian, Purbaya tekankan pemahaman isu strategis untuk hindari naif. Oleh karena itu, berikut analisis momok ekonomi global menurut Purbaya, beserta RAPBN 2026, berdasarkan pernyataan di serah terima jabatan dengan Sri Mulyani (15/9/2025).
1. Perlambatan Ekonomi di Berbagai Negara
Momok ekonomi global pertama adalah perlambatan di negara-negara maju, yang tekan ekspor dan investasi Indonesia. Purbaya sebut ini tantangan besar, memengaruhi pertumbuhan domestik. Sementara itu, konsumsi global rendah picu inflasi impor. Sebagai contoh, resesi AS dan Eropa dampak harga komoditas. Dengan kata lain, Indonesia butuh diversifikasi ekspor. Meski begitu, kebijakan fiskal disiplin jadi kunci. Berikutnya, RAPBN 2026 alokasikan dana untuk stimulus domestik.
2. Ketegangan Geopolitik
Ketegangan geopolitik, seperti konflik Ukraina, jadi momok ekonomi global kedua. Purbaya tekankan dampaknya pada harga komoditas global, yang tekan inflasi Indonesia. Selain itu, gangguan rantai pasok picu kenaikan energi. Sebagai contoh, perang Ukraina naikkan harga minyak, beban APBN. Dengan demikian, kebijakan antisipatif seperti cadangan pangan krusial. Meski begitu, diskusi eksternal hindari echo chamber internal Kemenkeu. Oleh karena itu, kolaborasi internasional tingkatkan ketahanan.
3. Perubahan Iklim
Momok ekonomi global ketiga adalah perubahan iklim, yang dampak sektor pertanian, perikanan, dan energi. Purbaya sebut ini nyata, dengan banjir dan kekeringan tekan produksi pangan. Sementara itu, biaya adaptasi iklim beban fiskal negara. Sebagai contoh, cuaca ekstrem kurangi panen, ancam ketahanan pangan. Dengan kata lain, kebijakan hijau jadi prioritas. Meski begitu, RAPBN 2026 alokasikan dana untuk infrastruktur tahan iklim. Berikutnya, kerjasama global percepat transisi energi.
4. Disrupsi Perkembangan Teknologi
Disrupsi teknologi, seperti AI dan digitalisasi, jadi momok ekonomi global keempat. Purbaya sebut ini risiko sekaligus peluang, ubah pasar kerja dan industri. Selain itu, ketertinggalan digital tekan daya saing Indonesia. Sebagai contoh, otomatisasi ganti pekerjaan, tingkatkan pengangguran. Dengan demikian, investasi pendidikan digital krusial. Meski begitu, regulasi teknologi seimbang dorong inovasi. Oleh karena itu, RAPBN 2026 dukung program digitalisasi UMKM.
5. Antisipasi melalui RAPBN 2026
RAPBN 2026 jadi senjata lawan momok ekonomi global. Pendapatan negara Rp3.147,7 triliun (tumbuh 9,8%), belanja Rp3.786,5 triliun (naik 7,3%), defisit 2,48% PDB, pembiayaan Rp638,8 triliun. Sementara itu, fokus penguatan ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Sebagai contoh, dana sosial lindungi kelompok rentan. Dengan demikian, fiskal sehat topang pembangunan. Meski begitu, kehati-hatian jaga APBN 2025 tetap kredibel.
Strategi Kemenkeu Hadapi Tantangan
Purbaya tekankan pemahaman isu terkini dan diskusi eksternal. Hindari echo chamber internal, dengar suara luar. Oleh karena itu, kebijakan strategis hindari hambatan kecil. Sementara itu, setiap rupiah APBN adalah uang rakyat, jadi efisiensi prioritas. Sebagai contoh, alokasi belanja efektif beri manfaat maksimal. Dengan demikian, Kemenkeu siap hadapi momok ekonomi global. Berikutnya, kolaborasi dengan stakeholder tingkatkan ketahanan nasional.
Dampak Momok Ekonomi Global bagi Indonesia
Momok ekonomi global ini tekan pertumbuhan, inflasi, dan lapangan kerja. Perlambatan global kurangi ekspor, geopolitik naikkan harga energi. Perubahan iklim ancam pangan, teknologi ubah industri. Oleh karena itu, diversifikasi ekonomi jadi solusi. Sementara itu, RAPBN 2026 berpihak rakyat, kuatkan layar tahan. Sebagai contoh, dana pendidikan tingkatkan skill digital. Dengan demikian, Indonesia adaptasi cepat. Meski begitu, monitoring global krusial.
Kesimpulan
Momok ekonomi global seperti perlambatan, geopolitik, iklim, dan teknologi tantang Indonesia, tapi antisipasi Purbaya beri harapan. Dengan RAPBN 2026 disiplin, fokus ketahanan pangan dan sosial, fiskal sehat topang pembangunan. Dengan demikian, Kemenkeu siap hadapi ketidakpastian. Mulai sekarang, kebijakan strategis lindungi ekonomi nasional di tengah badai global.