 
        Pemerintah Tanggung Pajak Gaji Horeka
smart-money.co – Pemerintah tanggung pajak gaji karyawan horeka (hotel, restoran, kafe) hingga Rp600 ribu/bulan melalui PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP). Kebijakan ini bagian stimulus semester II-2025 untuk tingkatkan daya beli dan stabilkan ekonomi, diumumkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 12 September 2025. Estimasi 552 ribu pekerja bergaji <Rp10 juta/bulan dapat manfaat.
Syarat Pemerintah Tanggung Pajak Gaji Horeka
Syarat: Karyawan tetap/non tetap bergaji <Rp10 juta/bulan di horeka (hotel, restoran, kafe, agen perjalanan, MICE). Sebagai contoh, 100% PPh 21 DTP untuk sisa 2025 (Rp120 miliar). Selain itu, 2026 Rp480 miliar. Dengan demikian, penerima 552 ribu pekerja. Oleh karena itu, aturan PMK sedang digodok. Akibatnya, implementasi Januari 2026.
Manfaat Kebijakan untuk Karyawan
Manfaat: Pajak Rp400-600 ribu/bulan ditanggung, gaji bersih naik 5-10%, daya beli meningkat. Sebagai contoh, pekerja Rp5 juta/bulan hemat Rp300 ribu. Selain itu, stabilisasi ekonomi horeka pasca-pandemi. Dengan demikian, konsumsi rumah tangga naik 2-3%. Oleh karena itu, pekerja sejahtera. Akibatnya, industri pariwisata pulih.
Anggaran dan Cakupan 2025-2026
Anggaran 2025: Rp120 miliar untuk PPh DTP horeka. Sebagai contoh, lanjutan insentif padat karya (tekstil, alas kaki). Selain itu, 2026 Rp480 miliar, total Rp600 miliar. Dengan demikian, 552 ribu pekerja terjangkau. Oleh karena itu, koordinasi Kemenkeu dan Kemenparekraf. Akibatnya, stimulus efektif.
Update Stimulus Ekonomi 2025
Update 2025: Kebijakan bagian paket semester II-2025, fokus pariwisata. Sebagai contoh, PMK 11/2025 atur PPN 12% mewah ditunda. Selain itu, belanja pemerintah Rp3.000 triliun. Dengan demikian, belanja horeka naik 15%. Oleh karena itu, pantau implementasi Januari 2026. Akibatnya, PDB tumbuh 5%.
Pemerintah tanggung pajak gaji horeka Rp600 ribu/bulan hingga 2025. Oleh karena itu, pekerja untung. Sebagai contoh, 552 ribu penerima. Selain itu, stimulus Rp600 miliar. Dengan demikian, belanja naik. Akhirnya, ekonomi stabil!

 
         
         
         
         
        