Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan signifikan pada perdagangan Senin, 29 Desember 2025. Aksi beli besar-besaran dari investor asing menjadi katalis utama yang mendorong pergerakan positif ini. Momentum ini muncul di tengah akhir tahun yang biasanya diwarnai dengan fluktuasi akibat alokasi portofolio dan rebalancing aset oleh investor global.
Dominasi Investor Asing
Menurut data terbaru, arus dana asing yang masuk cukup deras, menunjukkan kepercayaan dan optimisme terhadap pasar saham Indonesia. Beberapa saham unggulan menjadi target pembelian, sehingga memberikan sentimen positif bagi IHSG. Beragam sektor mengalami peningkatan, mulai dari perbankan, infrastruktur, hingga teknologi.
Saham-Saham Top Pilihan Asing
Beberapa saham yang menjadi incaran investor asing antara lain berasal dari sektor perbankan dan energi. Saham-saham seperti Bank Rakyat Indonesia dan PT Pertamina mencatat volume pembelian signifikan. Ketertarikan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif dan kebijakan fiskal yang mendukung pengembangan sektor-sektor tersebut.
Di sisi lain, perusahaan teknologi seperti Tokopedia juga menarik minat pelaku pasar. Transformasi digital dan pertumbuhan e-commerce yang pesat dianggap sebagai daya tarik yang menjanjikan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan. Investor tampaknya melihat valuasi perusahaan-perusahaan ini sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Faktor Pendorong Kenaikan IHSG
Kenaikan IHSG pada perdagangan kali ini didorong oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah stabilitas inflasi yang terjaga, memberikan ruang bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga rendah. Hal ini tentunya meringankan beban operasional perusahaan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, kepercayaan pada pemulihan ekonomi pasca-pandemi terus menguat.
Impak Global Terhadap Saham Indonesia
Kondisi global juga membawa dampak positif pada IHSG. Kesepakatan perdagangan yang lebih baik antara negara-negara besar dan stabilitas politik di kawasan lain memberikan daya dukung ekstra pada sentimen pasar lokal. Investor asing terinspirasi oleh prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, dan ini meningkatkan minat mereka untuk mengalokasikan dana ke dalam negeri.
Terlepas dari optimisme ini, para analis juga mengingatkan akan perlunya kehati-hatian. Fluktuasi valuta asing dan ketergantungan pada investasi asing menjadi salah satu risiko yang perlu diwaspadai. Strategi investasi yang bijaksana dan diversifikasi tetap perlu diperhatikan agar tetap bisa memanfaatkan momentum positif tanpa terlena dengan euforia sesaat.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, perdagangan saham Indonesia pada akhir Desember 2025 menunjukkan sinyal yang menggembirakan dengan peningkatan IHSG yang signifikan. Aksi borong saham oleh investor asing tidak hanya mempertebal pertumbuhan IHSG tetapi juga menandakan kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia yang lebih solid di tahun mendatang. Kendati demikian, investor harus tetap merencanakan strategi investasi dengan cermat agar potensi risiko dapat diminimalkan sambil memanfaatkan imbal hasil yang optimal. Perkembangan lebih lanjut perlu dipantau untuk memastikan tren ini dapat berlanjut dalam jangka yang lebih panjang.
