
1.009 Perusahaan Jepang Bangkrut
smart-money.co – 1.009 perusahaan Jepang bangkrut Mei 2024, melonjak 42,9% dari tahun lalu, rekor sejak Juli 2013, menurut Tokyo Shoko Research. Inflasi, yen lemah, dan kekurangan tenaga kerja jadi pemicu, terutama di sektor jasa (327 kasus). Total utang turun 50,9% jadi Rp 14,21 triliun, tapi UMKM tertekan. Artikel ini bahas kebangkrutan Jepang 2024, penyebab, dampak, dan prediksi 2025. Informasi dari Japan Times dan CNN Indonesia.
Penyebab 1.009 Perusahaan Jepang Bangkrut Mei 2024
Inflasi picu 87 kasus kebangkrutan, naik 47,4%, terutama di manufaktur dan transportasi. Sebagai contoh, subkontraktor sulit bebankan biaya ke harga. Selain itu, yen lemah naikkan impor 15%. Dengan demikian, 1.009 perusahaan Jepang bangkrut Mei 2024 karena tekanan ekonomi. Oleh karena itu, tenaga kerja kurang tambah beban. Akibatnya, UMKM kolaps. Detail di Reuters.
Rekor Kebangkrutan Sektor Jasa Jepang 2024
Sektor jasa catat 327 kebangkrutan, tertinggi sepanjang masa, terutama restoran. Sebagai contoh, biaya tenaga kerja naik 10%, pekerja kurang 20%. Selain itu, 9 wilayah Jepang alami kenaikan, pertama dalam 9 bulan. Dengan demikian, kebangkrutan Jepang 2024 jadi tren nasional. Oleh karena itu, dukungan pemerintah perlu. Akibatnya, ekonomi lokal terdampak. Info di Bloomberg.
Dampak Utang dan Kebijakan Pandemi Jepang
Utang kebangkrutan turun 50,9% jadi Rp 14,21 triliun, setelah lonjakan 2023. Sebagai contoh, pinjaman pandemi naikkan kebangkrutan 15,5% jadi 67 kasus. Selain itu, krisis 2008 serupa, saat dukungan usaha kecil berakhir. Dengan demikian, kebijakan pandemi tambah beban. Oleh karena itu, mitigasi inflasi penting. Akibatnya, pemulihan tertunda.
Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Jepang 2025
Tokyo Shoko Research prediksi kebangkrutan naik 2025 karena yen lemah dan inflasi. Sebagai contoh, impor mahal tekan margin 10%. Selain itu, kekurangan tenaga kerja di jasa berlanjut. Dengan demikian, kebangkrutan Jepang 2024 jadi peringatan. Oleh karena itu, pemerintah dorong subsidi UMKM. Akibatnya, ekonomi stabil.
Kebangkrutan Jepang 2024 capai 1.009 perusahaan, rekor akibat inflasi dan yen lemah. Sektor jasa terparah, UMKM tertekan. Oleh karena itu, pantau 2025. Sebagai contoh, mitigasi tenaga kerja krusial. Selain itu, dukung usaha kecil. Dengan demikian, pemulihan cepat. Akhirnya, pelajaran ekonomi global!