Purbaya Pikir-pikir Turunkan PPN 11 Persen
smart-money.co – Purbaya pikir-pikir turunkan PPN 11 persen, seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada konferensi pers APBN KiTa 14 Oktober 2025. Meski wacana penurunan dari 11% ke 8-9% muncul untuk dorong daya beli, Purbaya tekankan hitung matang dampak fiskal dan penerimaan negara. Artikel ini bahas rencana Purbaya turunkan PPN, alasan, dampak, dan prediksi 2025.
Alasan Purbaya Pikir-pikir Turunkan PPN
Purbaya pikir-pikir turunkan PPN karena risiko hilangnya penerimaan negara. Sebagai contoh, PPN 11% sumbang 40% pajak domestik 2025 (Rp 1.200 triliun). Selain itu, kenaikan ke 12% November 2025 sudah ditunda untuk barang mewah, DPP 11/12. Dengan demikian, turun ke 8% bisa rugi Rp 200 triliun. Oleh karena itu, evaluasi akhir tahun krusial. Akibatnya, kebijakan bijaksana.
Dampak Turunkan PPN 11 Persen
Turun PPN dorong daya beli 5-7%, tingkatkan konsumsi 2-3% (APINDO). Sebagai contoh, UMKM untung, pertumbuhan ekonomi 5,5%. Selain itu, inflasi turun 0,5%. Dengan demikian, rakyat senang. Oleh karena itu, Purbaya bilang “pelajari hati-hati”. Akibatnya, fiskal stabil.
Opsi dan Rencana Pemerintah
Opsi: Turun ke 10% atau 9%, tapi prioritas barang kebutuhan pokok 0% tetap. Sebagai contoh, PMK 11/2025 atur PPN 12% hanya mewah. Selain itu, Prabowo tutup kenaikan untuk rakyat kecil. Dengan demikian, PPN 11% dipertahankan sementara. Oleh karena itu, konferensi APBN KiTa evaluasi. Akibatnya, kebijakan pro-rakyat.
Update Kebijakan PPN 2025
Update 2025: PPN 11% berlaku, tapi wacana turun November setelah evaluasi fiskal. Sebagai contoh, APINDO usul 10% untuk genjot beli. Selain itu, BPS catat konsumsi rumah tangga kontribusi 54% PDB. Dengan demikian, turun PPN prioritas. Oleh karena itu, pantau November. Akibatnya, ekonomi pulih.
Purbaya pikir-pikir turunkan PPN 11 persen untuk dorong beli. Oleh karena itu, tunggu November. Sebagai contoh, UMKM untung. Selain itu, inflasi turun. Dengan demikian, rakyat senang. Akhirnya, fiskal bijak!
