
Tinggalkan Dolar Yuan
smart-money.co – Tinggalkan Dolar Yuan menjadi langkah berani Ethiopia untuk mengonversi utang US$5,38 miliar (Rp 88,77 triliun) dari dolar AS ke yuan China, guna atasi krisis devisa. Negosiasi dengan Export-Import Bank of China dan People’s Bank of China dimulai Oktober 2025, sejalan dengan agenda dedolarisasi BRICS. Mengutip Russia Today, Addis Ababa harap langkah ini pulihkan ekonomi pasca-konflik Tigray dan inflasi tinggi. Untuk itu, artikel ini ulas Tinggalkan Dolar Yuan, alasan, dampak, dan tren global, berdasarkan Bloomberg, Reuters, dan postingan X.
Latar Belakang Ethiopia dan Tinggalkan Dolar Yuan
Pertama-tama, Ethiopia alami krisis devisa sejak 2022 akibat konflik Tigray dan inflasi 30%. Selain itu, utang luar negeri capai US$28 miliar, dengan 60% ke China melalui Belt and Road Initiative. Dengan demikian, konversi ke yuan stabilkan nilai tukar birr Ethiopia. Oleh karena itu, inisiatif Tinggalkan Dolar Yuan dukung pemulihan ekonomi nasional.
7 Alasan Ethiopia Memilih Yuan
Selanjutnya, Gubernur Bank Sentral Ethiopia Eyob Tekalign jelaskan tujuh alasan:
- Kurangi Volatilitas: Yuan stabilkan birr terhadap fluktuasi dolar.
- Perdagangan Bilateral: China impor US$7 miliar/tahun dari Ethiopia.
- Bunga Kompetitif: Pinjaman yuan bunga 3-4%, lebih rendah dari dolar 6%.
- Agenda BRICS: Ikuti Argentina dan Pakistan dalam dedolarisasi.
- Ekspor Kopi: Yuan mudahkan perdagangan kopi US$1 miliar/tahun.
- Cadangan Valas: Tambah cadangan yuan hingga 10% dari total.
- Kontrol Inflasi: Kurangi tekanan harga barang impor.
Selain itu, negosiasi dimulai saat kunjungan Eyob ke Beijing. Untuk itu, langkah ini jadi strategi jangka panjang.
Dampak Ekonomi Ethiopia
Lebih lanjut, konversi US$5,38 miliar ke yuan hemat cadangan dolar Ethiopia. Selain itu, stabilkan impor bahan pangan dan obat-obatan. Dengan demikian, proyeksi GDP Ethiopia tumbuh 6% pada 2026. Oleh sebab itu, Tinggalkan Dolar Yuan perkuat ketahanan ekonomi dan kurangi ketergantungan dolar.
Tren Dedolarisasi di Afrika dan Asia
Kemudian, Kenya dan Nigeria mulai konversi utang ke yuan. Selain itu, perdagangan yuan di Afrika Utara (Algeria, Mesir) naik 40% sejak 2023. Untuk itu, India dan Pakistan gunakan yuan untuk transaksi minyak. Dengan demikian, inisiatif Tinggalkan Dolar Yuan dukung tren global kurangi dominasi dolar, yang kini 60% cadangan dunia.
Inspirasi untuk Indonesia
Di sisi lain, Indonesia, dengan perdagangan US$140 miliar/tahun ke China, bisa tiru langkah Ethiopia. Selain itu, Bank Indonesia tingkatkan cadangan yuan ke 5%. Untuk itu, dedolarisasi kurangi risiko fluktuasi dolar AS. Dengan demikian, strategi ini beri pelajaran berharga untuk ekonomi Indonesia.
Tantangan dan Prospek Dedolarisasi
Terakhir, tantangan utama adalah volatilitas yuan dan biaya transisi. Selain itu, BR BRICS targetkan 30% transaksi non-dolar pada 2030. Untuk itu, Ethiopia rencanakan cadangan yuan 15% pada 2027. Dengan demikian, langkah ini jadi model dedolarisasi di Afrika.
Kesimpulan
Tinggalkan Dolar Yuan oleh Ethiopia dengan konversi US$5,38 miliar jadi terobosan untuk atasi krisis devisa. Oleh karena itu, langkah ini dukung agenda BRICS dan stabilitas ekonomi. Dengan demikian, pantau tren dedolarisasi untuk dampak global. Indonesia bisa belajar dari Tinggalkan Dolar Yuan!