
Ekonomi Dunia IMF
smart-money.co – Ekonomi Dunia IMF dinilai tangguh menghadapi guncangan, tapi Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan risiko perlambatan cepat jika kebijakan tidak hati-hati. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyatakan indikator global menunjukkan ketahanan, meskipun prediksi resesi awal 2025 tidak terbukti. Selain itu, pertumbuhan dunia melambat di 2025 dan 2026, tapi lebih baik dari ekspektasi, meski di bawah kebutuhan 3,7% pra-Covid-19. Oleh karena itu, artikel ini mengulas Ekonomi Dunia IMF, proyeksi pertumbuhan, risiko, dan strategi mitigasi.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global
Perlambatan 3% di 2025-2026
Georgieva memproyeksikan pertumbuhan global 3% di 2025-2026, turun dari 3,2% pada 2024. Selain itu, perlambatan China berlanjut, memengaruhi ekspor negara lain. Akibatnya, ekonomi dunia lebih baik dari prediksi resesi, tapi tetap di bawah potensi. Dengan demikian, Ekonomi Dunia IMF menekankan ketahanan sementara.
Hindari Spiral Perang Dagang
Dunia hindari perang dagang penuh, meskipun keterbukaan global terpukul. Selain itu, kebijakan proteksionis AS dan Eropa tingkatkan ketidakpastian. Oleh karena itu, IMF sarankan koordinasi multilateral.
Risiko dan Tantangan Ekonomi 2025
Gejolak Pasar dan Kebijakan
Ekonomi Dunia IMF waspadai gejolak pasar yang bisa picu perlambatan mendadak. Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed tekan emerging market. Akibatnya, inflasi global 4,5% tetap tinggi. Dengan demikian, kebijakan moneter hati-hati krusial.
Dampak Perlambatan China
China, motor ekonomi dunia, tumbuh 4,5% di 2025, lebih lambat dari 5%. Selain itu, krisis properti dan konsumsi lemah memengaruhi ekspor RI. Oleh karena itu, diversifikasi pasar penting untuk mitra dagang.
Strategi IMF untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Koordinasi Kebijakan Global
IMF sarankan koordinasi kebijakan moneter untuk stabilkan inflasi. Selain itu, reformasi perdagangan untuk tingkatkan keterbukaan. Akibatnya, pertumbuhan bisa capai 3,5%. Dengan demikian, Ekonomi Dunia IMF optimistis dengan kerjasama.
Dukung Negara Berkembang
Untuk emerging market seperti Indonesia, IMF rekomen diversifikasi ekspor dan investasi hijau. Selain itu, bantuan teknis untuk reformasi pajak. Oleh karena itu, RI bisa capai 5,2% pertumbuhan.
Dampak pada Ekonomi Indonesia
Proyeksi RI 5,2%
Indonesia diproyeksi tumbuh 5,2% di 2025, didukung konsumsi domestik 5,5%. Selain itu, investasi infrastruktur Rp500 triliun dorong PDB. Akibatnya, RI tangguh hadapi perlambatan global. Dengan demikian, Ekonomi Dunia IMF beri pelajaran untuk RI.
Tantangan dan Peluang
Tantangan seperti defisit APBN 2,8% perlu diatasi dengan pajak digital. Selain itu, peluang ekspor nonmigas naik 6%. Oleh karena itu, Kemenkeu optimistis target 5,2%.
Penutup
Ekonomi Dunia IMF tangguh tapi waspadai perlambatan 3% di 2025-2026. Georgieva tekankan kebijakan hati-hati untuk hindari gejolak. Oleh karena itu, koordinasi global dan reformasi penting. Dengan demikian, Indonesia siap capai 5,2% dengan strategi tepat!